Surah Ad Dhuha dalam Arab, Latin dan Terjemahan

By | Oktober 25, 2020

Surah Ad Dhuha merupakan surat urutan ke 93 dalam mushaf Al-Quran. Surah ini mengandung makna waktu siang secara keseluruhan.

Ada pula yang mengatakan bahwa Ad Duha merupakan awal waktu siang yaitu ketika matahari mulai meninggi.

Ad Dhuha merupakan salah satu surah dalam Al-Qur an yang turun sebelum Nabi hijrah ke Madinah atau disebut surah Makkiyah (dikutip dari Fath Al-Qadir karya Imam Asy-Syaukani, 1:610).

Hadist Tentang Diturunkannya Ad Dhuha

Beberapa hadist ada yang meriwayatkan asal muasal turunnya surah Ad Dhuha.

 “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadu dan tidak keluar selama satu atau dua malam. Lalu ada seorang wanita yang datang dan berkata, ‘Wahai Muhammad, setanmu benar-benar telah meninggalkanmu. Lantas turunlah firman Allah dalam surah Ad Dhuha.” (HR. Bukhari, 4983; Muslim, 1797; dan Ahmad, 4:312). Dalam riwayat Muslim lainnya disebutkan, “Tidak keluar selama dua atau tiga malam.” (HR. Muslim, 1797)

“Jibril lamban bertemu lagi dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas orang-orang musyrik mengatakan, ‘Muhammad telah ditinggalkan.’ Lantas turunlah surah Adh-Dhuha, ‘Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Rabbmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu’.” (HR. Muslim, no. 1797) Surah Ad Dhuha terdiri dari 11 ayat. 

Surah Ad Dhuha Arab, Latin beserta Terjemahannya

Berikut merupakan bacaan arab latin beserta terjemahan Indonesia dari surah Adh Dhuha:

Berikut bacaan Surah ad-Duha dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.

Arab

وَٱلضُّحَىٰ (1

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ (2

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ (3

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ (4

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ (5

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ (6

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ (7

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ (8

9) فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ (10

(11) وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Latin

waḍ-ḍuḥā

wal-laili iżā sajā

mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā

wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā

wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā

a lam yajidka yatīman fa āwā

wa wajadaka ḍāllan fa hadā

wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā

fa ammal-yatīma fa lā taq-har

wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ

Terjemahan

“Demi waktu matahari sepenggalahan naik,

dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),

Rabbmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,

Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan),

Dan kelak Rabbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas,

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan,

Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang,

Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya,

Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

(QS. Ad-Dhuha: 1-11)

Baca Juga:

Surat Al-Ikhlas, Surat al-Fajr, Surat an-Naba, Surat al-Fil, Surat Quraisy, Surat Al-Maun, Surat At-Tin, Surat An-Nas, Surat Al-Lahab, Surat Al-Kautsar, Surat al-Qariah.

Lisnawati
Latest posts by Lisnawati (see all)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *