Pengertian dan Keutamaan Sikap Sabar dalam Islam

By | Oktober 30, 2020

Karena kesabaran merupakan salah satu hal penting di dalam syariat, maka sengaja pada artikel kali ini saya akan membagikan nasehat islami tentang sabar dari para ulama islam. Semoga setelah membaca kata-kata bijak tersebut, kita semua mampu menjadi orang-orang yang sabar.

Kutipan Islam tentang sabar

Allah Azza Wajalla berfirman di dalam Al-Qur’an :

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Surah Az-Zumar : 10)

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’dy Rahimahullah berkata tentang tafsir ayat di atas

“Ini berlaku umum untuk semua jenis sabar :

Bersabar atas ketetapan Allah yang menyakitkan, yaitu tidak marah terhadap ketetapan tersebut.

Bersabar dari maksiat, yaitu tidak melakukannya.

Bersabar di atas ketaatan kepada Allah, sehingga dia menunaikannya.

Maka Allah menjanjikan bagi orang-orang yang sabar  pahala mereka tanpa hisab, yaitu tiada batas, tiada bilangan, tiada ukuran. Tidaklah hal tersebut melainkan karena keutamaan sabar dan kedudukannya di sisi Allah, dan kesabaran ini merupakan penolong atas semua perkara.” (Tafsir As-Sa’dy, hal.802).

Terlebih lagi jika kesabaran tersebut dibarengi dengan sikap memaafkan orang yang menyakiti, maka hal tersebut merupakan keutamaan dan keunggulan tersendiri bagi orang yang mampu melakukan hal tersebut. Allah Azza Wajalla berfirman :

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Surah Asy-Syuura : 43).

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’dy Rahimahullah berkata tentang tafsir ayat di atas

“Bagi siapa yang bersabar atas apa yang menimpanya dari gangguan orang lain dan memaafkan mereka, yaitu memaafkan mereka dari kejelekan yang muncul dari mereka, sesungguhya hal tersebut termasuk hal-hal yang diutamakan, yaitu perkara-perkara yang Allah anjurkan  dan tekankan, dan Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang akan berjumpa dengan Allah kecuali orang-orang yang sabar…” (Tafsir As-Sa’dy, hal.850).

Pembagian Sabar

Melengkapi pembahasan mengenai kutipan kata bijak islami tentang sabar, perlu diketahui bahwa sabar terbagi menjadi tiga, yaitu :

1.Bersabar Di Atas Ketaatan Kepada Allah

Dalam melakukan ketaatan kepada Allah membutuhkan kesabaran. Sebab, tanpa kesabaran seseorang tidak akan mampu menanggung rasa capek, letih, jenuh, dan bosan yang seringkali hinggap pada seseorang tatkala melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah.

2.Bersabar Dari Maksiat

Makna bersabar dari maksiat adalah seseorang bersabar untuk tidak mendekati dan melakukan maksiat.

Sebab, hal-hal yang diharamkan oleh Allah merupakan sesuatu yang disukai oleh hawa nafsu, sehingga dorongan untuk melakukan maksiat justru semakin besar.

Untuk itulah, seorang hamba membutuhkan kesabaran dalam menjauhi dan meninggalkan berbagai hal yang bisa menjatuhkannya ke dalam maksiat.

3.Bersabar Terhadap Takdir Allah

Seorang hamba tidak akan mampu menghadapi berbagai kesulitan dan kesusahan yang sudah ditakdirkan oleh Allah untuknya kecuali dengan bersabar.

Takdir Allah ada yang baik dan ada yang buruk.

Saat merasakan takdir Allah yang baik, seorang hamba diperintahkan untuk banyak bersyukur kepada Allah (Baca juga bersyukur).

Sebaliknya, saat merasakan takdir Allah yang buruk dan menyakitkan, seorang hamba diperintahkan untuk banyak bersabar.

Baca juga tentang: Tenang, Sabar, Takut, Sedekah,Marah, Sederhana, Kutipan Ali Bin Abi Thalib.

Kutipan Kata Bijak Islami Tentang Sabar Dari Para Ulama

Di bawah ini akan saya sebutkan untaian nasehat dan kutipan kata bijak islami tentang sabar dari para ulama terdahulu, yang bersumber dari pemahaman mereka tentang hakikat kesabaran.

Baiklah, langsung saja simak ucapan-ucapan mereka rahimahumullah di bawah ini.

1.Sebagian para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam –Semoga Allah meridhai mereka semua- mengatakan :

“Dahulu kami tidaklah menganggap keimanan seseorang sebagai keimanan jika dia tidak bersabar menghadapi gangguan.”

2.Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma berkata :

“Sabar di  dalam Al-Qur’an ada 3 sisi,yaitu :

Sabar  dalam menunaikan kewajiban-kewajiban yang Allah tetapkan, sehingga dia mendapatkan  300 derajat.

Sabar dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, sehingga dia mendapatkan 600 derajat.

Sabar tatkala mendapatkan musibah pada awal kali terjadinya, sehingga dia mendapatkan 900 derajat.” (alukah.net/sharia/0/65167).

3.Umar bin Abdul Aziz berkata dalam khutbahnya :

“Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba, lalu mencabut nikmat tersebut dan menggantinya dengan kesabaran, melainkan apa yang digantikan untuknya lebih utama daripada apa yang dicabut.” Dan beliau membaca ayat ‘Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.’ (Surah Az-Zumar : 10).”

4.Al-Fudhail bin ‘Iyadh Rahimahullah ditanya tentang sabar, maka beliau menjawab :

“Sabar adalah ridha dengan ketetapan Allah.” Ditanyakan bagaimana yang dimaksud, maka beliau menjawab “Orang yang ridha adalah orang yang tidak mengangan-angankan di atas kedudukannya.”

5.Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asy’ary,di mana disebutkan di dalamnya

“Hendaknya engkau bersabar. Ketahuilah bahwa sabar terbagi menjadi dua, salah satu dari keduanya lebih utama dari yang lainnya. Sabar dalam menghadapi berbagai musibah adalah kebaikan,dan  yang lebih utama dari itu adalah sabar dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Ketahuilah bahwa sabar merupakan pengendali iman, disebabkan takwa lebih utama dari berbuat baik dan takwa itu dengan bersabar.”

6.Ali bin Abi Thalib Radhiallahu Anhu berkata :

“Iman dibangun di atas 4 tiang, yaitu yakin, sabar, jihad, dan adil.” Beliau Radhiallahu Anhu juga berkata “Sabar terhadap iman sama kedudukannya dengan kepada terhadap jasad. Tidak ada jasad bagi orang yang tidak memiliki kepala, dan tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki kesabaran.”

7.Abu Darda Radhiallahu Anhu berkata :

“Puncak keimanan adalah bersabar terhadap hukum dan ridha terhadap takdir.”

8.Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata :

“Sabar merupakan sebuah perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan surga, tidaklah Allah memberikannya kecuali kepada hamba yang mulia di sisi Allah.”

9.Sufyan Bin Uyainah Rahimahullah berkata tentang firman Allah Ta’ala ((Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar)) [Surah As-Sajadah : 24]

“Tatkala mereka mengambil pokok/pimpinan dari sebuah perkara, maka kami jadikan mereka sebagai para pemimpin.”

10.Ibrahim At-Taimy Rahimahullah berkata :

“Tidaklah seorang hamba diberikan oleh Allah berupa kesabaran terhadap gangguan, kesabaran terhadap ujian, , kesabaran terhadap musibah, melainkan dia telah diberikan sesuatu yang paling utama yang pernah diberikan kepada seseorang setelah keimanan kepada Allah.” (Kitab Ash-Shobru Wa Ats-Tsawab Alaihi karya Ibnu Abid Dunya hal.28).

11.Maimun bin Mihran Rahimahullah berkata :

“Tidaklah seorang hamba meraih sesuatu dari bentuk kebaikan dari seorang nabi atau selainnya melainkan kesabaran.” (Kitab Raudhatul ‘Uqalaa Karya Ibnul Busty hal.162).

Demikianlah kumpulan dalil dan nasehat tentang sabar dari para ulama islam yang bisa saya bagikan pada artikel kali ini.

Semoga apa yang saya sampaikan di sini bisa menambah ilmu yang bermanfaat bagi kaum muslimin yang membacanya, dan menjadi pendorong bagi kita semua untuk selalu bersikap sabar dan selalu mengupayakan kesabaran sepanjang kehidupan kita. Aamiin.

Lisnawati
Latest posts by Lisnawati (see all)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *