Bagaimanakah tata cara sholat istikharah yang benar? Jawaban pertanyaan ini penting untuk diketahui. Sebab, amalan apapun yang dilaksanakan di dalam islam harus dilakukan dengan tata cara yang benar berdasarkan bimbingan islam.
Selain untuk beribadah kepada Allah, sholat istikharah juga dianjurkan ketika seseorang kebingungan untuk memilih di antara dua pilihan yang ada. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :
إذا هَمَّ أحَدُكم بالأمرِ فلْيركَعْ ركعتَيْنِ مِن غيرِ الفريضةِ
“Jika salah seorang di antara kalian bimbang dalam memutuskan sebuah perkara, maka hendaknya dia mengerjakan sholat dua rakaat yang tidak wajib…” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [1096]).
Oleh karena itu, jika seseorang bimbang dan bingung dalam memutuskan sebuah perkara, disyariatkan baginya untuk mengerjakan sholat istikharah.
Baca juga tentang Tata Cara Sholat Taubat.
Makna Istikharah
Al-Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam Fathul Bari “Secara bahasa istikharah bermakna meminta pilihan terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, istikharah bermakna meminta pilihan atau meminta agar diarahkan semangat dan pilihan terhadap sesuatu yang terpilih di sisi Allah.”
Dari defenisi ini bisa diketahui kalau istikharah merupakan solusi terbaik yang dilakukan seorang hamba ketika bimbang dalam memutuskan sesuatu.
Ketika dia bersandar dan meminta kepada Allah agar diberikan kemudahan untuk memutuskan salah satu dari dua perkara yang dia bimbang dalam memutuskannya, niscaya Allah akan memberikan bimbingan baginya untuk memutuskan yang terbaik.
Asy-Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullah menyebutkan bahwa istikharah berarti meminta pilihan terbaik dari dua pilihan yang ada. (Syarah Riyadhus Sholihin hal.792).
Hukum Sholat Istikharah
Tidak ada perselisihan di kalangan para ulama bahwa sholat istikharah hukumnya sunnah. Artinya, seorang hamba dianjurkan untuk melakukannya, tapi tidak wajib.
Dalil yang menunjukkan bahwa sholat istikharah hukumnya sunnah adalah hadits di bawah ini :
إذا هَمَّ أحَدُكم بالأمرِ فلْيركَعْ ركعتَيْنِ مِن غيرِ الفريضةِ
“Jika salah seorang di antara kalian bimbang dalam memutuskan sebuah perkara, maka hendaknya dia mengerjakan sholat dua rakaat yang tidak wajib…” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [1096]).
Kalimat “yang tidak wajib” menunjukkan kalau sholat ini hukumnya sunnah. Meskipun demikian, tidak dianjurkan bagi seorang muslim untuk menelantarkan amalan yang mulia ini, terutama ketika dia bimbang dan bingung dalam menentukan keputusan.
Dengan beristikharah, diharapkan seorang hamba akan diberikan kemudahan untuk mengerjakan apa yang diinginkannya jika itu memang sebuah kebaikan. Sebaliknya, jika hal itu sebuah keburukan, semoga dia dipalingkan darinya.
Kapan Seorang Hamba Perlu Melakukan Sholat Istikharah?
Sebelum masuk ke dalam pembahasan tata cara sholat istikharah yang benar, terlebih dahulu akan disebutkan mengenai kapankah seorang hamba perlu melakukan sholat istikharah.
Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa dalam kehidupan dunia ini kita seringkali diperhadapkan kepada dua permasalahan pelik yang harus dipilih.
Sebagai manusia, terkadang kita bingung dalam menentukan pilihan karena kita tidak mengetahui perkara ghaib. Tidak tahu apakah pilihan yang sudah kita ambil betul-betul tepat atau tidak, kecuali setelah melihat efeknya di masa mendatang.
Oleh karena itu, hamba membutuhkan pertolongan Allah Azza Wajalla agar diberikan taufik untuk memilih dan memutuskan yang paling tepat. Sebab, yang mengetahui perkara ghaib dan apa yang akan terjadi di masa mendatang hanyalah Alla Subahanu Wa Ta’ala.
Oleh karena itulah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata :
ما ندم من استخار الخالق وشاور المخلوقين وثبت في أمره
“Tidak menyesal orang yang beristikharah kepada Sang Pencipta, bermusyawarah dengan makhluk, dan kokoh dalam urusannya.” (Lihat Kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib hal.157).
Doa Sholat Istikharah
Selain harus mengetahui bagaimana tata cara sholat istikharah yang benar, tentu harus diketahui juga doa yang dibaca pada sholat tersebut. Dalam hal ini, doa tersebut bisa dilihat pada dalil berikut ini :
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ, فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ . وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ
Ketika seseorang melakukan sholat istikharah, disyariatkan baginya untuk membaca doa di atas. Ketika sampai pada kalimat yang berada di dalam kurung (هنا تسمي حاجتك ), maka kalimat tersebut perlu diganti dengan permasalahan yang dia bimbang dan bingung dalam memilihnya.
Oh ya, membaca doa istikharah bisa dilakukan di luar sholat setelah salam dan juga di dalam sholat sebelum salam.
Jika dia membacanya di luar sholat, maka tidak masalah jika mengganti kalimat dalam kurung tersebut dengan Bahasa Indonesia.
Tapi jika dia membacanya di dalam sholat sebelum salam, maka kalimat dalam kurung tersebut harus menggunakan Bahasa Arab, karena tidak boleh menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa selain Arab di dalam sholat.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Istikharah
Jika ingin melakukan sholat istikharah, berikut tata cara sholat istikharah yang benar dan perlu diterapkan :
- Berwudhu terlebih dahulu sebagaimana biasanya.
- Niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat istikharah, tidak dilafazhkan.
- Melakukan sholat 2 rakaat. Bacaan yang dibaca seperti bacaan sholat pada umumnya.
- Mengucapkan salam.
- Setelah salam barulah dia membaca doa istikharah sembari mengangkat tangannya dengan penuh kerendahan diri kepada Allah.
- Jika dia ingin membaca doa istikharah di akhir-akhir sholat sebelum imam salam, maka hal tersebut tidak mengapa.
Istikharah atau Musyawarah Terlebih Dahulu?
Berdasarkan pembahasan di atas, tentu sudah tergambar bagi Anda bahwa sholat istikharah disyariatkan untuk dilakukan ketika seseorang bimbang dalam memilih dan memutuskan sesuatu dari beberapa pilihan yang ada.
Tapi pertanyaannya selanjutnya adalah apakah disyariatkan untuk bermusyawarah atau meminta pandangan orang lain terlebih dahulu ataukah tidak? Jawabannya perlu bermusyawarah terlebih dahulu.
Asy-Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullah dalam sebuah penjelasan menyebutkan bahwa dianjurkan seseorang untuk bermusyawarah atau meminta pertimbangan orang lain terlebih dahulu lalu melakukan sholat istikharah. Hal ini disebabkan karena dua alasan. Berikut kedua alasan tersebut secara makna dan sedikit tambahan sebagai penjelasan :
- Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan kalimat ‘إذا هَمَّ أحَدُكم بالأمرِ’ dalam hadits di atas. Makna kata ‘Hamma’ menunjukkan bahwa orang tersebut sudah condong kepada salah satu pilihan. Meskipun condong, tentu masih ada keraguan sehingga perlu melakukan sholat istikharah.
- Jika dia bermusyawarah terlebih dahulu lalu melaksanakan sholat istikharah, maka secara tidak langsung menunjukkan bahwa dia lebih memilih untuk kembali kepada Allah dibandingkan kembali kepada pendapat orang-orang. Artinya pada akhirnya setiap orang bersandar pada Allah. (Lihat : https://www.youtube.com/watch?v=4vkEBFUJ5-4).
Demikianlah pembahasan mengenai tata cara sholat istikharah yang benar berdasarkan bimbingan Islam. Semoga ulasan pada artikel kali ini bisa bermanfaat bagi kaum muslimin dan menambah perbendaharaan ilmu kita semua. Sehingga, kita semakin mudah dalam melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah Azza Wajalla.
Penulis: Ustadz Rismal.
- Surat an-Naziat: Arab, Latin dan Terjemahan - September 26, 2023
- Surat Quraisy: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023
- Surat al-Fil: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023