Kesehatan merupakan hal yang sudah seharusnya kita jaga. Tidak dipungkiri bahwa orang yang sehat jiwa dan raganya akan dapat selalu memberikan pengaruh yang positif bagi orang disekitar serta lingkungannya.
Orang dikatakan sehat jika kondisi fisik dan mentalnya tidak terganggu. Bisa dikatakan orang yang sehat juga merupakan orang yang bahagia yang senantiasa bersyukur dengan keadaan dirinya. Orang yang sehat biasanya akan bekerja lebih produktif dibanding orang yang kesehatan jasmani atau jiwanya terganggu.
Menurut penulis orang yang cacat juga termasuk orang yang sehat, jika kecacatannya ini tidak membuat ia kehilangan optimisme untuk mencapai apa yang dicita-citakan serta di dalam tubuhnya tidak terdapat penyakit yang dapat memperburuk keadaan jasmaninya.
Misalkan orang yang kebetulan tidak memiliki tangan atau kaki akibat kecelakaan atau bawaan sejak lahir, orang yang tidak memiliki penglihatan namun secara jasmani dan mental dia tidak memiliki penyakit yang dapat menurunkan kondisi tubuhnya.
Tidak hanya sehat secara jasmani, namun kesehatan batin juga merupakan syarat seseorang disebut sehat.
Defenisi Sehat
Menurut badan kesehatan dunia WHO sehat didefenisikan sebagai kondisi fisik, mental dan sosial seseorang dalam keadaan baik tidak hanya bebas dari penyakit atau fisik yang lemah. Defenisi sehat ini telah dikeluarkan sejak tahun 1970 dan tahun 1980, serta variabel lainnya juga telah ditambahkan, yaitu : intelektual, lingkungan dan spiritual.
Tidak hanya itu, dalam perkembangannya, akhir-akhir ini juga telah ditambahkan faktor lainnya yaitu kemampuan untuk mencapai kehidupan sosial dan ekonomi yang produktif.
Defenisi kesehatan menurut WHO ini sebenarnya memilki banyak kesamaan atau benang merah dengan ajaran Islam yang disampaikan melalui Alquran beserta hadist Rasulullah SAW.
Bedanya pada defenisi kesehatan WHO ini tidak dibedakan antara kesehatan mental dengan kesehatan spiritual serta hal yang disampaikan masih terlalu global (ideal / kurang realitis) serta kurang memperhatikan kebutuhan masing-masing individu.
Kesehatan mental adalah kondisi emosi dan psikologi seseorang di mana setiap individu dapat menggunakan kemampuan kognitif dan kemampuan emosionalnya, dalam fungsi sosial dan dapat memenuhi pola kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sedangkan kesehatan Spiritual di sisi lain diartikan sebagai kepribadian seseorang serta kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah dan bertekad untuk menjadi orang yang hidup dalam kebenaran, terbebas dari tipu muslihat, ketidakjujuran, dan sifat egois.
Dalam kehidupan beragama sehari-hari, Islam mengedepankan kesehatan spiritual selain juga kesehatan lainnya termasuk fisik, emosional dan mental.
Kesehatan di dalam ajaran agama Islam merupakan hal yang tidak terpisahkan di dalam kehidupan beragama dan kehidupan sehari-hari.
Islam mengajarkan manusia untuk hidup optimis dengan berusaha dan bekerja namun tetap secara ikhlas menerima hasilnya sesuai ketentuan Allah SWT, bersyukur, menjaga kebersihan, berbuat baik terhadap sesama serta menjaga dan memelihara diri sendiri baik secara fisik maupun rohani (iman), tidak berbuat curang, makan makanan yang halal, makan makanan yang baik dan bergizi (seperti sayuran, buah, hewan), tidak makan berlebihan, tidak makan atau minum sambil berdiri seperti yang dicontohkan rasul SAW, berlaku adil dan tidak meninggalkan keimanan, dan lain sebagainya.
Semua ini sudah merupakan satu kesatuan yang merupakan inti untuk hidup secara sehat dan bahagia.
Kita lihat banyak orang yang terlihat sehat secara fisik, namun pada kenyataannya melakukan perbuatan curang seperti korupsi atau tidak jujur dan yang lebih parah orang ini masih bisa tersenyum tanpa terlihat adanya rasa penyesalan.
Jika kita berpedoman pada ajaran Islam, ini merupakan tanda-tanda penyakit hati serta tanda rusaknya iman, karena orang tersebut telah berbuat tidak sesuai dengan tujuan hidup yang tersirat dalam Quran dan hadist agar manusia senantiasa taat beribadah, termasuk selalu berbuat baik sesuai dengan ketentuan agama Islam.
Jika perbuatan seseorang tidak sejalan dengan perintah Allah dan sunnah Rasul maka selain berdosa juga dapat berdampak negatif pada kondisi mental dan fisiknya.
Ia akan senantiasa dibebani perasaan berdosa serta rasa bersalah sehingga dapat menyebabkan pikiran yang tidak jernih dan gangguan fisik akibat stres.
Tidak hanya itu hubungan dengan masyarakat serta beban pikiran atau perasaan karena telah berbuat salah juga dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang.
Dalam Islam, kesehatan diajarkan baik secara tersirat maupun yang tidak tersirat yang merupakan satu kesatuan untuk dapat hidup sehat serta bahagia dunia dan akhirat.
Meskipun mungkin tidak dapat dijabarkan semuanya di sini namun penulis mencoba merangkum secara garis besar cara hidup sehat menurut ajaran Islam yang dapat dijadikan pengingat atau pun referensi pembaca dan penulis dalam menjalankan hidup sehat serta bahagia :
Cara Hidup Sehat Islami
Memulai Sesuatu Dengan Niat yang Baik
Niat yang baik akan selalu membuat pikiran kita positif. Dengan pikiran yang positif maka tubuh kita juga akan lebih sehat karena secara umum kesehatan kita ditunjangan oleh pikiran yang positif.
Islam menganjurkan kita agar selalu memulai sesuatu dengan niat yang baik melalu sabda Rasulullah SAW. :
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafshah, Umar bin al-Khattab ra. Yang menyatakan, aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda :
“Beberapa amal perbuatan ditentukan oleh niat. Setiap orang akan mendapat balasan amal sesuai niatnya. Siapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya itu benar-benar karena Allah dan Rasulnya. Siapa yang berhijrah karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka ia hanya mendapatkan sebatas apa yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Cara mengatur Pola Hidup Sehat
Hidup sehat Melalui Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi
Makanan dan minuman yang halal merupakan makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi menurut dasar hukum syariat Islam. Dasar hukum yang memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang halal adalah QS surat an Nahl : 114, yang artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
Makanan dan minuman yang baik (halal dan bergizi) akan membawa manfaat yang baik pula terhadap tubuh dan aktifitas kita, demikian juga sebaliknya. Menurut beberapa ulama dalam Islam, makanan atau barang yang haram dapat dibagi menjadi :
- Makanan atau benda yang haram disebabkan oleh karena memang barang tersebut haram seperti tertera pada Alquran dan hadist seperti : daging babi, darah dan bangkai serta minuman yang memabukkan (mengandung kadar alkohol yang memabukkan).
- Makanan atau benda yang haram akibat memiliki sebab tertentu sehingga benda tersebut menjadi haram, seperti barang curian atau rampasan, makanan yang diperoleh dari uang hasil perjudian, atau hasil korupsi.
Selain makan makanan yang halal kita juga dianjurkan mengkonsumsi makanan atau minuman yang bergizi atau berdampak baik bagi kesehatan. Apa saja makanan atau minuman yang berdampak baik bagi kesehatan menurut Islam ?
Berikut ini anjuran mengkonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan termasuk anggur, zaitun, kurma seperti yang tertera pada Alquran:
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan, serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (QS. ‘Abasa:24-32)
Jauh sebelum diungkapkan oleh ilmu kesehatan akan manfaat buah tin, Alquran telah mengungkapkan keistimewaan buah Tin melalui ayat berikut :
“Demi (buh) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai “.(Qs. At Tin:1-2).
Demi memperingkas artikel kali ini, penulis hanya akan menyebutkan nama makanannya beserta referensi ayatnya, berikut ini makanan lainnya yang direkomendasikan berdasarkan Alquran :
- Buah Delima (QS. Ar rahman: 68)
- Madu (Qs.An Nahl:68-69)
- Pisang (Qs Al Waqiah:27-29)
- Air Kafur dan Jahe (QS.Al Insan:5)
- Ikan (Qs.An Nahl:14)
- dll
Konsumsi Makanan atau Minuman dengan Cara yang Benar
Selain mengatur makanan yang boleh dimakan dan tidak serta berdampak naik bagi kesehatan, Allah SWT dan Rasulnya (Muhammad SAW) juga mengatur agar umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman dengan cara yang benar. Berikut kutipan hadist Rasulullah SAW yang terkait dengan tata cara makan dan minum yang benar :
- Makan dan minum dengan cara yang tidak berlebihan (QS al-A’raf : 31)
- Usahakan makan dengan menggunakan tangan (referensi hadist Muslim No. 2032 dan lainnya). Menurut penelitian makan dengan tangan memiliki beberapa alasan yang akan membuat kita lebih sehat dan makanan lebih mudah dicerna.
- Makan dan minumlah dalam keadaaan duduk. Menurut hadist riwayat HR. Muslim dan Turmidzi Rasulullah melarang umatnya makan dan minum sambil berdiri. Dalam ilmu kesehatan diketahui bahwa makan dan minum lebih sehat dilakukan sambil duduk dikarenakan alat pencernaan akan lebih siap menerima makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
- Makan dan minum di lantai (iq’a, bertumpu pada kedua lutut dan punggung telapak kaki, duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan) akan lebih sehat daripada makan dan minum di kursi (klik referensi).
- Makan lah buah sebelum makan makanan utama (refrensi Alquran dan Hadist).
Jangan Marah
Dari Abu Hurairah Ra., yang mengisahkan bahwa ada seseorang yang meminta nasihat kepada Nabi Muhammad SAW. Orang itu mengatakan, “Berikan saya sebuah wasiat!” Lalu Nabi SAW., bersabda,”Jangan marah!” Beliau mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Imam al-Bukhari)
Jadi jika ada masalah sebaiknya fokus kepada solusi atau bertanya kepada orang yang bisa memberikan solusi dan bukan marah-marah. Baca juga : Cara Mengatasi Marah.
Selalu Beryukur
“Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untuk mu malam dan siang, supaya kamu ber-istirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari Karunia-Nya pada siang hari dan agar kamu ber-syukur kepada-Nya.“(QS.Al Qashash,28:73).
Selain diperintahkan / dianjurkan dalam Islam Manfaat bersyukur dalam kesehatan ternyata sangat besar. Beberapa diantaranya adalah dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mental serta menjaga kesehatan jantung. Seseorang yang tidak pandai bersyukur akan mudah dihinggapi pikiran negatif sehingga dapat membuat tubuhnya kurang bersemangat dan melemahkan mental serta fisiknya. Resiko terserang berbagai penyakit juga akan menjadi lebih besar dibandingkan orang yang pandai bersyukur serta selalu berpikiran positif.
Bersedekah
Bersedekah tidak harus selalu dengan uang. Bersedekah dapat berupa perbuatan baik yang berguna bagi orang lain baik itu senyuman yang tulus, ilmu yang bermanfaat untuk kebaikan, berbuat adil, membantu orang buta menyeberang jalan, memberi tempat duduk pada wanita atau orangtua dalam bis, berkata baik, dan lain-lain.
Dari Abu Hurairoh Ra. Yang berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Tiap anggota tubuh manusia setiap harinya ketika matahari telah terbit ada sedekahnya. Kamu berbuat adil kepada dua orang yang sedang berselisih adalah sedekah. Kamu menolong orang lain naik ke atas kendaraannya atau mengangkatkan barang bawaannya itu termasuk sedekah. Dan setiap langkah Anda menuju sholat termasuk sedekah. Menyingkirkan sesuatu yang mengganggu jalan termasuk sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika orang memberi, beramal, bersedekah, atau apa pun itu sebutannya, dia telah mengaktifkan daerah otak yang terkait dengan kesenangan, hubungan sosial, dan kepercayaan. Para ilmuwan percaya perilaku memberi telah memicu terlepasnya endorfin di otak. Tidak heran dalam tubuh kita akan muncul perasaan positif seperti layaknya pelari yang memenangi perlombaan.
Menurut penelitian yang dilakukan Michael Norton, profesor Harvard Business School, tahun 2008 yang meneliti perilaku 638 orang yang mengalokasikan pendapatan bulanannya. Hasilnya orang-orang yang menyisihkan pendapatannya untuk membantu orang lain jauh lebih bahagia daripada orang yang menghabiskan pendapatannya hanya untuk diri sendiri. Sudahkan Anda menyisihkan sebagian rezeki bulanan Anda untuk bersedekah ? Yuk niatkan mulai saat ini untuk menyisihkan sebagian penghasilan bulanan kita untuk orang yang membutuhkan dengan niat yang tulus karena Allah dan bonusnya Insya Allah mendapat balasan rezki dan kesehatan. Wallahu A’lam..
Menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT dan percaya kesembuhan datang hanya dari Allah SWT (melalui ikhtiar kita untuk sembuh)
“Dan bila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan” (QS.Assyuara [26]:80)
Demikianlah sebagian yang dapat disampaikan penulis mengenai hal-hal yang terdapat dalam ajaran Agama Islam yang dapat membuat kita bahagia dan sehat. Masih banyak hal lainnya yang belum dapat penulis sampaikan saat ini. Mudah-mudah di artikel lainnya akan dapat dibahas lebih lanjut mengenai ajaran Islam lainnya yang erat kaitannya dengan kesehatan tubuh dan hidup bahagia. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin..
- Surat an-Naziat: Arab, Latin dan Terjemahan - September 26, 2023
- Surat Quraisy: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023
- Surat al-Fil: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023