Rasa Bersyukur – Pernahkah Anda merasakan ketidakpuasan dalam hidup Anda?
Sering kita temui atau bahkan Anda sendiri mengalaminya bahwa banyak harapan dan keinginan yang tidak dapat terjadi sesuai dengan apa yang Anda inginkan bukan?
Hal inilah yang dinamakan sebuah ketidakpuasan.
Sebenarnya, suatu harapan dan keinginan yang tidak sesuai dengan kenyataan bisa jadi merupakan cobaan bagi setiap orang yang mengalaminya dalam kehidupan.
Jika Anda sadari bahwa sebenarnya Tuhan telah memberikan segala yang baik pada semua orang, namun yang menjadi masalah di sini ialah kurangnya rasa syukur untuk setiap hal yang mereka dapatkan.
Kurangnya rasa bersyukur terhadap nikmat Tuhan merupakan salah satu penyebab terjadinya suatu masalah ketidakpuasan.
Hal ini mengingatkan saya dengan sebuah kata bijak dari seorang novelis Indonesia terkenal yang mengatakan bahwa “Jika kita tidak pernah bersyukur atas hari-hari lapang dan menyenangkan. Maka, apa pantasnya kita mengeluh pada Tuhan. Saat hidup kita sempit dan menyedihkan”.
Dari kata kata tentang syukur Tere Liye kita dapat melihat suatu ungkapan bahwa dalam hidup ini ada banyak sekali kejadian menyenangkan yang dapat kita syukuri, namun ketika kita menghadapi kejadian yang tidak kita harapkan kita tidak pantas untuk mengeluh jika saat kita menerima nikmat hidup kita tidak pernah bersyukur.
Terkadang apa yang kita harapkan memang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Baik buruknya suatu takdir Tuhan perlu disikapi dengan cara yang bijak baik itu dengan rasa syukur atau dengan cara bersabar, entah itu menyenangkan ataupun menyedihkan.
Bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan dan jangan banyak berkeluh kesah tanpa tindakan yang nyata atas apa yang belum Tuhan berikan.
Rasa Bersyukur Itu Penting Dalam Kehidupan
Suatu masalah tentang kurangnya rasa bersyukur terhadap nikmat Tuhan mengingatkan saya dengan suatu pengalaman yang pernah dan mungkin masih sering saya alami.
Saya seringkali tidak mensyukuri dengan apa yang telah saya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam pekerjaan, contohnya ialah ketika saya diterima bekerja di sebuah perusahaan minyak.
Saat itu saya masih berstatus kontrak. Saya melihat banyak teman-teman saya yang statusnya sudah permanen dan memiliki fasilitas tunjangan yang jauh lebih besar dari saya.
Akhir nya karena saya terlalu banyak memikirkan kekurangan yang saya dapatkan saya tidak dapat bekerja secara fokus dan pekerjaan saya tidak berkembang. Sebenarnya banyak peluang yang bisa saya dapatkan di perusahaan itu.
Suatu saat saya pernah dipanggil oleh kepala Divisi lain yang kebetulan sering bekerja sama dengan Divisi tempat saya ditempatkan. Beliau menawarkan pekerjaan di Divisinya namun karena status yang tetap kontrak saya menolak pindah ke Divisinya.
Belakangan saya mengetahui jika pada Divisi tersebut ada orang lain yang mengisinya dan hanya dalam waktu tidak sampai 1 tahun orang baru tersebut akhir nya menjadi pegawai permanen di perusahaan tersebut.
Saya baru menyadari ternyata status tersebut tidak begitu penting di awal. Mereka melihat cara kerja kita, jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh maka status permanen bukan merupakan janji belaka namun dapat dengan mudah didapatkan.
Akhir nya saya keluar dari perusahaan tersebut dan saya bekerja di perusahaan lain.
Di perusahaan yang baru saya tempati ini saya berusaha dengan bersungguh-sungguh dan sebagai ungkapan rasa syukur saya, setiap bulan saya sudah berjanji pada diri sendiri akan berbagi pada kaum duafa atau anak Yatim dengan menyisihkan sebagian penghasilan saya (meskipun ini tidak seberapa) dengan mendatangi yayasan terdekat atau mentransfer ke rekening mereka yang membutuhkan.
Alhamdulillah rezeki selalu saja datang, entah itu dari pekerjaan tambahan (memberi training) atau kemudahan dalam bekerja.
Ini semua saya rasakan secara nyata dengan mengubah pola hidup saya dengan lebih banyak bersyukur atas nikmat-Nya melalui memberi kaum dhuafa dan anak yatim.
Pernahkah Anda pula berpikir bahwa di luar sana masih banyak orang yang berusaha keras untuk mendapatkan makanan, bahkan untuk sesuap nasi?
Dari situlah saya kembali teringat kata bijak seorang novelis Tere Liye tentang arti bersyukur, bahwa kita tidak pantas untuk mengeluh tentang suatu hal yang tidak menyenangkan kepada Tuhan, kalau kita pun tidak pernah bersyukur pada nikmat-Nya karena pada kenyataannya, saya yakin, di luar sana banyak orang-orang yang lebih tidak beruntung dari Anda.
Mungkin Anda dan termasuk saya sendiri pun masih sering tidak merasa puas dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Yang sering kita lakukan ialah hanya menuntut dan mengeluh dengan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Sesungguhnya, kita tidaklah pantas untuk mengeluh kepada Tuhan karena jika pada kenyataannya kita tak pernah (jarang) bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan.
Saat Anda mendapatkan suatu hal, baik itu sesuai dengan keinginan Anda ataupun tidak, saya sarankan Anda haruslah tetap bersyukur dan berusaha (berikhtiar).
Janganlah banyak mengeluh dengan keadaan yang membuat Anda tidak puas. Dengan mengeluh masalah tidak akan terselesaikan dan justru akan membuat apa yang anda sangkakan itu akan menjadi kenyataan.
Tetaplah bersyukur dan berpikiran positif tentang harapan yang akan terwujud. Hal ini berlaku untuk saya, Anda, dan untuk semua yang selalu mengeluh akan suatu nikmat Tuhan.
Ambillah segala hikmah dari setiap nikmat yang telah Tuhan berikan. Syukuri dan nikmati semua dengan ikhlas, dengan demikian maka Tuhan akan mempermudah harapan Anda menjadi nyata.
Saat keinginan Anda belum bisa terwujud dan Anda merasa paling tidak beruntung maka ingatlah bahwa di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih tidak beruntung.
Dengan bersyukur kita akan merasa cukup dan jauh dari prasangka dan pikiran negatif.
(Ika Pratiwi)
- Surat an-Naziat: Arab, Latin dan Terjemahan - September 26, 2023
- Surat Quraisy: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023
- Surat al-Fil: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023