Menurut kamus webster, motivasi memiliki arti kata sesuatu yang mendorong manusia untuk bertindak atau bergerak. Motivasi terdiri dari kata motive dan action. Sehingga motivasi dapat diartikan sebagai tindakan yang didasari oleh karena adanya motif.
Setiap orang tentu pernah merasakan kehilangan semangat karena berkurangnya atau hilangnya motivasi. Saat kita kehilangan semangat kita jadi kurang produktif serta malas beraktifitas.
Tentunya hal ini bisa jadi karena apa yang kita cita-citakan atau apa yang kita rencanakan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak sejalan dengan yang kita harapkan.
Akhir pekan yang lalu saya menghabiskan waktu saya dengan membaca sebuah buku kepemimpinan berjudul “Lima Pondasi Rahasia Pemimpin unggul” yang cukup bagus menurut saya, yang penulisnya seorang mahasiswa berprestasi di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya.
Meski berusia muda namun pemikiran beliau melalui tulisannya menggambarkan kematangan jauh di atas rata-rata pemuda seusianya menurut saya.
Berikut ini saya kutip uraian mengenai motivasi yang cukup bagus dari buku tersebut (sudah saya sesuaikan dengan bahasa dan pemahaman saya) :
Setiap manusia tentunya memiliki dorongan di dalam dirinya yang membuat dia tetap semangat baik itu dalam bekerja untuk mencari nafkah, membantu orang yang membutuhkan bantuan atau pertolongan, dalam beribadah serta dalam menjalankan aktifitas lainnya.
Dorongan dalam diri setiap orang bisa bermacam-macam dan berbeda-beda antara orang yang satu dengan lainnya.
Misalnya ada yang termotivasi bekerja untuk dapat memberikan nafkah keluarga dan menabung untuk hari tua (seperti pada umumnya untuk kebanyakan dari kita), ada yang termotivasi untuk datang cepat ke kantor karena ingin dipuji oleh bos atau karena sedang ada promosi jabatan misalnya, ada yang termotivasi untuk menolong orang karena rasa kasihan, dan lain sebagainya.
Menurut buku yang saya baca di akhir pekan minggu lalu, secara garis besar motivasi seseorang dapat terbagi menjadi :
Motivasi untuk kelangsungan Hidup
Ini merupakan motivasi dasar setiap orang, yaitu agar dia tetap bisa menjalankan kehidupannya. Misalnya agar kita tetap hidup kita perlu makan, minum, bernafas.
Seseorang yang diserang harimau tentu akan berusaha untuk mempertahankan (menyelamatkan) dirinya agar dia tetap dapat bertahan hidup dan tidak dimakan harimau tersebut. Dalam kondisi bencana alam, misalnya saat gunung meletus.
Orang-orang yang ingin selamat tentunya akan memilih pindah ke tempat pengungsian yang dinyatakan aman dari awan panas akibat letusan gunung.
Inilah yang dinamakan dorongan tindakan manusia yang didasari untuk kelangsungan hidup.
Motivasi Eksternal
Ini merupakan hal-hal yang dapat memotivasi diri kita agar melakukan suatu tindakan berdasarkan dorongan dari luar diri kita.
Misalkan setelah menghadiri seminar keuangan kita jadi tergerak untuk berinvestasi, setelah memahami bahaya penyakit difteri dari informasi yang diberikan pemerintah banyak orang yang memfaksin dirinya agar tidak tertular.
Hal-hal lain yang merupakan motivasi dari luar diri kita adalah buku-buku bacaan yang dapat memotivasi diri kita, nasehat-nasehat dari orang yang lebih berpengalaman dari kita, faktor lingkungan, dan pergaulan dengan teman-teman.
Motivasi Internal
Ini merupakan dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri yang dapat berupa rasa bangga, cinta terhadap suatu hal, rasa tanggung jawab dan dorongan untuk mencapai target.
Sebagai contoh seseorang yang memiliki tubuh gemuk ingin terlihat cantik. Tentunya ia akan berusaha untuk diet sehingga tubuhnya menjadi lebih kurus dari sebelumnya.
Seseorang yang karena rasa cinta pada pasangannya dia berusaha untuk menyenangkan pasangannya tersebut dengan mencari uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan pasangannya.
Motivasi karena Allah SWT
Ini merupakan dorongan yang didasari atas tindakan yang hanya mengharapkan ridho Allah semata.
Kebanyakan pakar motivasi saat ini mengatakan motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang berasal dari diri sendiri.
Namun motivasi ini tidaklah abadi karena bisa naik turun atau bahkan hilang seiring dengan kebutuhan seseorang atau tingkat pemikiran seseorang.
Jika kita merujuk pada firman Allah SWT :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Telah jelas petunjuk Allah bahwa dorongan atau dasar tindakan utama dalam diri kita seharusnya adalah untuk beribadah kepadanya.
Maka jika ada motivator yang mengatakan bahwa kita harus selalu mengatakan “saya pasti bisa”, tambahkan kata-kata insya Allah di belakangnya.
Karena tanpa pertolongan Allah maka apa yang kita usahakan tidak akan berjalan. Namun sebaliknya sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin terlaksana atas pertolongan serta izin dari Allah.
Banyak kaum muslimin dan para sahabat rasul yang mengalami siksaan yang berat pada zaman rasul demi mempertahankan kepercayaan agamanya (akidahnya).
Mereka rela disiksa sampai mati agar tidak keluar dari agama Islam. Ini merupakan satu bukti bahwa dorongan karena mengharap ridho Allah merupakan motivasi yang paling kuat diantara semua motivasi yang ada.
Kita tentunya pernah mendengar tentang kemenangan tentara muslim saat perang Badar.
Ketika itu pasukan muslim yang hanya berjumlah 300 orang dapat mengalahkan pasukan kaum Quraisy yang berjumlah 1000 orang.
Jika dilihat dari jumlahnya tidak mungkin kaum muslimin saat itu dapat memenangkan peperangan dengan jumlah pasukan yang lebih sedikit.
Namun dengan semangat karena mengharap ridho Allah dan berkat pertolongan-Nya maka kaum Quraisy dapat dikalahkan.
Maka jika kita sudah memiliki motivasi karena Allah, kita akan :
– Berani untuk tidak mengatakan kebohongan
– Berani untuk bertindak jujur
– Berani untuk mencari pekerjaan yang halal
– Berani mengakui kesalahan jika memang salah serta bersedia dihukum
– Berani untuk menyisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk membantu orang yang membutuhkan
– Berani untuk melawan arus jika tidak sejalan dengan Alquran dan sunnah
Ingatlah jika kita memiliki motivasi selain karena Allah, saat apa yang menjadi motivasi kita itu diambil atau kembali pada Allah maka kita akan kehilangan semangat.
Namun jika kita memiliki motivasi untuk mengharap ridho Allah semata maka semangat kita akan semakin bertambah sesuai dengan keimanan yang kita miliki.
Mempertebal iman adalah salah satu jalan untuk membuat motivasi kita tetap terjaga sehingga apa yang kita lakukan insya Allah selalu mendapat ridho dari Allah SWT.
- Surat an-Naziat: Arab, Latin dan Terjemahan - September 26, 2023
- Surat Quraisy: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023
- Surat al-Fil: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023