5 Cara Mengontrol Amarah Saat Anda Mulai Marah

By | Januari 16, 2019

Marah merupakan hal yang kadang tidak dapat kita hindari. Banyak hal yang dapat membuat kita marah. Bisa dari dalam diri sendiri atau faktor lingkungan sekitar.

Marah merupakan reaksi terhadap hal hal yang tidak sesuai dengan kehendak atau keinginan seseorang.

Hal yang perlu disadari adalah ketika marah secara berlebihan bisa berdampak pada faktor kesehatan seperti darah tinggi, jantung, faktor hubungan sosial seperti permusuhan dan masih banyak lagi hal hal negatif lainnya.

Cara Mengatasi Marah

Saya sebagai penulis juga pernah merasakan marah. Apa yang dirasakan ketika marah adalah keinginan untuk melampiaskan marah pada hal hal yang menyebabkan kemarahan tersebut.

Beberapa sumber medis mengatakan bahwa kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan matinya banyak sel di dalam tubuh.

Jika kita salah melampiaskan kemarahan secara berlebih maka bukannya akan menyelesaikan masalah, justru akan membuat masalah menjadi lebih rumit.

Jadi, sebaiknya sebelum marah itu meledak perlu bagi kita untuk dapat mengontrol kemarahan agar tidak memberi dampak yang lebih buruk ke depan.

Jika Anda melakukan pencarian mengenai mengatasi marah di internet, banyak yang memberikan penjelasan tentang cara mengatasi amarah ini.

Namun kali ini saya akan melakukan pendekatan cara mengatasi amarah melalui cara yang Islami.

Cara Islami berarti dengan mengambil kutipan atau pelajaran sesuai dengan firman Allah SWT serta ajaran Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini cara nya :

Cara Mengatasi Marah Sesuai Ajaran Islam

1. Mengingat Tuhan (Allah SWT).

Ketika marah ingatlah kepada Tuhan. Tujuan kita mengingat Tuhan untuk minta ampunan serta agar kita menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini milik Nya dan manusia hanyalah makhluk ciptaannya yang tidak sebanding dengan Nya.

Manusia tidak berarti di hadapan Nya kecuali orang yang beriman dan rajin beramal.

Mengingat Tuhan dalam Islam bisa dilakukan dengan cara dzikir.

Dzikir dalam Islam dilakukan dengan cara menyebut (biasanya berulang) : Astaghfirullah (Saya memohon ampun kepada Allah), Subhanallah (Maha suci Allah), Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), Allahu Akbar (Allah maha besar), Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah).

Selain itu dzikir juga dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah sunnah (memperbanyak membaca Al’quran, sholat sunnah, membantu orang lain, dll).

2. Diingatkan teman. Orang-orang atau relasi di sekitar kita merupakan pengingat yang baik ketika kita sedang marah.

Dengarkan mereka yang mengingatkan Anda, agar Anda tidak melampiaskan kemarahan secara berlebihan.

Sebaliknya ingatkan juga jika ada teman Anda yang melampiaskan kemarahannya secara berlebih yang dapat menimbulkan hal negatif.

3. Ubah posisi. Dalam Islam diajarkan untuk mengubah posisi tubuh ketika sedang marah.

Jika saat marah Anda sedang berdiri maka ubah posisi menjadi duduk atau berbaring. Sebaliknya jika sedang berbaring maka ubah posisi menjadi duduk atau berdiri

4. Bersuci atau Wudhu dengan air.

Dalam Islam dianjurkan untuk wudhu atau bersuci ketika sedang marah.

Jika setelah wudhu marah Anda masih belum reda, maka Anda dianjurkan untuk mandi.

Marah diibaratkan sebagai api yang harus dipadamkan dengan air, sehingga ketika kemarahan tidak dapat diredam dengan berwudhu maka Anda dianjurkan juga untuk mandi.

5. Menahan atau menghilangkan marah dengan Puasa.

Puasa dalam Islam dilakukan dengan cara tidak makan dan minum sejak terbit matahari sampai terbenam matahari.

Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga menahan nafsu termasuk nafsu untuk marah, hubungan suami isteri, dan berbicara hal hal yang negatif atau tidak bermanfaat.

Puasa Ramadhan (wajib bagi dewasa) merupakan puasa yang biasa dilakukan selama 30 hari pada bulan Ramadahan (kalender Islam) sedangkan puasa sunnah (tidak wajib) biasa dilakukan di luar bulan Ramadhan.

Tata cara puasa yang dijalankan sama antara puasa sunnah dan Puasa Ramadhan.

Anda dianjurkan untuk makan dan minum sebelum mulai puasa (sahur) dan segera berbuka dengan makanan ringan setelah puasa berakhir.

Baca juga: Kata kata Berpikir Positif

Selain cara di atas, saya mendapatkan cara lain yang cukup efektif juga menghindari dan mengurangi amarah, sesuai apa yang telah saya praktekkan.

Cara ini saya kutip dari video youtube yang intinya sebagai berikut :

Cara Menghindari Amarah

1. Jangan melibatkan diri terlalu dalam dengan hal yang membuat Anda marah.

Coba untuk tidak terlalu fokus dengan hal yang membuat Anda marah. Kalau bisa ubah fokus Anda ketika marah.

Semakin Anda fokus atau terhubung dengan hal yang membuat Anda marah semakin bertambah kemarahan Anda.

2. Jangan menjadikan hal yang membuat Anda marah sebagai permasalahan personal.

Anggap itu merupakan bagian dari pekerjaan atau bagian dari proses untuk lebih maju atau lebih dewasa.

Jika Anda menganggap segala hal secara personal maka Anda akan semakin mudah marah dan sulit meredam marah, karena merasa diri Anda diserang.

3. Jangan terlalu menginginkan kesempurnaan. Hal ini bisa membuat seseorang mudah terpancing amarahnya karena hal hal di sekeliling nya banyak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

4. Kesadaran akan apa yang terjadi pada diri Anda. Coba sediakan waktu sejenak untuk merasakan apa yang Anda pikirkan dan rasakan pada tubuh Anda. Apakah pikiran Anda sedang tidak baik?

Atau apakah tubuh Anda sedang kurang sehat? Jadi lah orang yang bisa merasakan apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran Anda sendiri.

Berusahalah untuk dapat menyediakan waktu untuk memperbaiki diri jika ada sesuatu yang tidak beres pada diri Anda.

5. Biasakan untuk bisa mengatakan tidak ketika Anda tidak sedang ingin melakukan suatu pekerjaan atau hal.

Misalkan ketika Anda sedang kurang sehat katakan tidak bisa jika disuruh melakukan suatu hal. Atau Anda bisa menunda waktunya untuk dikerjakan di kemudian hari.

Demikian lah implementasi cara mengontrol amarah sesuai ajaran Islam. Semoga bermanfaat bagi Anda !

Lisnawati
Latest posts by Lisnawati (see all)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *