Mencegah dan Mengatasi Bladder Stone pada Sulcata

By | Juni 5, 2020

Bladder merupakan kata bahasa inggris yang artinya kandung kemih. Penyakit bladder stone pada kura-kura merupakan penyakit di mana pada tubuh kura-kura terdapat batu pada kandung kemihnya.

Sulcata-milo

Jika sudah parah penyakit ini bisa menyebabkan sulcata menjadi lesu, tidak mau makan hingga kematian jika tidak cepat ditangani.

Penyakit Bladder Stone merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok dan sering terjadi pada kura-kura Sulcata yang salah cara perawatannya terutama dari segi pola makan dan hidrasi.

Bladder stone menurut salah satu situs dokter hewan (luar negeri) yang saya baca lebih sering terjadi pada Sulcata yang dipelihara daripada Sulcata liar. Besar batu yang terdapat pada kandung kemih Sulcata liar pun biasanya tidak sebesar pada Sulcata yang dijadikan peliharaan. 

Mungkin pola makannya yang berbeda ya! Yang satu makan rumput2an dan tanaman liar, yang satu lagi banyak dikasih pakan buatan..ini hanya perkiraan saya saja loh…belum cek informasi dari para ahlinya..

Hal lain selain makanan yang bisa menyebabkan bladder stone ini adalah, karena kurangnya air pada Sulcata atau istilahnya dehidrasi sehingga urates pada kura-kura tidak dikeluarkan karena urine didaur ulang (wow, Sulcata punya kemampuan mendaur ulang urinnya sendiri!). 

Urates (terdiri dari asam urat yang bergabung dengan natrium, kalsium, kalium, dll) yang tidak dikeluarkan ini lama-kelamaan akan membentuk bladder stone.

Baca juga: mengadopsi kura sulcata, merawat sulcata dewasa.

Penyebab Terjadinya Bladder Stone pada Sulcata

Seperti dikutip dari situs lbah.com, tidak ada ahli yang dapat memastikan penyebab terjadinya bladder stone, namun dikatakan pula salah satu faktor utama adalah karena kurangnya asupan air (dehidrasi).

Untuk menghindari terjadinya dehidrasi adalah dengan tetap menyediakan air sebagai minuman pada sulcata dan merendamnya dengan air suhu normal atau hangat selama 10 menit. 

Kalau versi saya sendiri karena Sulcata saya sudah mulai menuju dewasa (34cm++), frekuensi untuk merendamnya tidak lagi seperti saat masih kecil. Saat ini sekitar 2 atau 3 kali seminggu direndam. Sedangkan saat masih baby Sulcata direndam setiap hari.

Hal lain yang dicurigai bisa menyebabkan bladder stone adalah pola makan Sulcata. Mayoritas makanan Sulcata terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Diet tinggi protein dapat menyebabkan tingginya kandungan urate, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya bladder stone. 

Diet Sulcata yang baik adalah persentase yang tinggi pakan berupa rumput-rumputan atau sejenisnya, lalu ditambah dengan sayuran hijau.

Jadi, jangan lupa ya, pakan rumput-rumputan dan sejenisnya merupakan pakan utama untuk Sulcata.

Ciri-ciri Sulcata terkena Bladder Stone

Pada sebagian Sulcata, tidak adanya gejala khusus pada Sulcata yang terkena bladder stone, menyebabkan batu ini bisa bertahan lama di tubuh Sulcata.

Namun ada beberapa Sulcata yang mengalami gejala bladder stone seperti keluarnya cairan dari hidung, nafsu makan yang buruk, mengejan saat buang air besar, tidak dapat bertelur, kaki belakang yang timpang serta tampak lesu. Bahkan kura Sulcata dapat menjadi lumpuh pada kaki belakang disebabkan bladder stone ini.

Pada Sulcata yang terdiagnosis memiliki bladder stone ukuran besar, bisa jadi penyakit ini telah lama (bertahun-tahun) diderita sebelum Sulcata didiagnosis.

Diagnosa dan Mengatasi Bladder Stone

Bladder stone dapat didiagnosa dengan dua cara. Pertama dengan cara pemeriksaan menyeluruh dan meraba melalui selangkangan Sulcata. Kedua dengan ronsen menggunakan sinar X.

Jika Sulcata terdiagosa mengalami bladder stone, maka langkah yang umum dilakukan adalah dengan cara operasi. Operasi dilakukan dengan membuka salah satu bagian plastronnya.

Umumnya Sulcata yang telah mengalami operasi pengambilan bladder stone bisa kembali normal seperti semula.

Itulah tentang apa itu bladder stone dan langkah pencegahan dan pengobatannya. Semoga bermanfaat..

Sumber: https://www.lbah.com/reptile/tortoise-bladder-stones/

Lisnawati
Latest posts by Lisnawati (see all)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *