Hal Mengurangi Pahala Puasa Ramadhan yang Sering “Kebablasan” Saat Melakukannya

By | Juni 4, 2017

Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang dijalankan setiap tahunnya selama sebulan penuh  bagi umat muslim di seluruh dunia.

Puasa Ramadhan ini dapat dijadikan momen pembersihan jiwa dan pikiran kita dari dosa dan kesalahan yang telah dilakukan serta sebagai ujian untuk menghadapi bulan berikutnya dengan harapan kita berada dalam keadaaan jiwa yang lebih suci, lebih rendah hati dan bersyukur atas nikmat dan karunia yang didapat dan lebih memperhatikan kaum miskin yang hidupnya sulit.

Puasa Ramadhan

Dalam menjalankan ibadah puasa banyak sekali godaan yang dapat menghampiri diri seseorang.

Jika godaan ini tidak dapat kita hindari, maka akan rugilah kita sebagai orang yang berniat untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan sebaik-baiknya.

Ibaratnya jika kita sedang mengikuti ujian, maka hasilnya akan bermacam-macam. Ada yang lulus dengan nilai baik, ada yang nilai nya pas-pasan atau bahkan ada juga yang tidak lulus.

Berikut ini hal-hal yang perlu kita hindari yang telah dirangkum bukuuntukindonesia.com agar puasa kita dapat berjalan lancar sampai akhir bulan Ramadhan dan kita termasuk orang-orang yang lulus ujian dengan nilai yang “memuaskan” :

Marah-marah disertai kata-kata kasar

Marah adalah kondisi gejolak hati dalam diri seseorang yang ingin diluapkan terhadap subjek yang melakukan perbuatan yang tidak dapat diterima (tidak mengenakkan) oleh orang yang mengalami kemarahan tersebut.

Marah dapat disebabkan oleh banyak hal termasuk hal-hal yang sepele. Misal : marah karena lupa dibuatkan makanan oleh isteri di rumah saat pulang kantor, marah karena ditambah kerjaan oleh atasan padahal kerjaan sudah menumpuk, atau marah karena perkataan kita tidak didengar oleh lawan bicara kita padahal kita sudah serius menjelaskan.

Marah-marah yang disertai perkataan kasar atau cacian yang disebabkan oleh hal sepele atau tidak substansial sudah sewajarnya kita hindari terutama saat bulan Ramadhan agar ibadah kita lebih maksimal dan tidak terganggu oleh hal-hal yang di luar ibadah kepada Allah SWT.

Daripada langsung marah-marah, kita dapat menegur orang yang kita anggap mengecewakan kita dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang tersebut dengan cara yang lebih elegan serta menginformasikan bahwa kita tidak suka dengan cara yang sudah dia lakukan.

Namun jika dengan berkomunikasi tidak ditanggapi sebaiknya kita menghindar lebih dahulu atau melupakan masalah tersebut sejenak sampai marah kita benar-benar hilang.

Beberapa cara yang dianjurkan Rasulullah menurut beberapa kutipan hadist, adalah sebagai berikut :

  • Ketika sedang marah kita dianjurkan untuk segera berwudhu
  • Anjuran mengubah posisi (Menganjurkan untuk segera duduk atau berbaring)
  • Diam
  • Mengucapkan : “Audzubillahiminasyaitonirrojim.” (“Aku berlindung kepada Allah dari syetan terkutuk.”)
  • Banyak berdzikir serta Bersabar dengan cara memberi maaf terhadap subjek yang membuat kita marah.

Nonton TV

Banyak menghabiskan waktu dengan nonton TV terutama untuk acara-acara tayangan gossip, sinetron atau film yang banyak mengumbar aurat dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasa.

Tanpa kita sadari kita mungkin sering ketika sedang asik nonton ada terselip adegan-adegan yang mengumbar nafsu atau pakaian orang yang memperlihatkan auratnya.

Hal ini perlu dihindarkan karena bisa jadi awalnya tidak sengaja tetapi karena kita sudah terlanjur penasaran dengan jalan ceritanya akhir nya kita menonton tayangan tersebut sampai habis.

Selain itu, kurangi juga menonton lawakan yang terlalu banyak candaan yang kurang mendidik. Sebaiknya ganti tontonan acara yang isinya bernilai ibadah seperti tentang sejarah islam, ceramah atau acara yang dapat menambah ilmu pengetahuan.

Gosip untuk ngomongin orang

Hal yang agak mengkhawatirkan bagi penulis tentang gosip adalah bahwa penulis melihat gossip (mengomongin kejelekan orang) ini hampir sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan bagi kebanyakan orang di lingkungan penulis.

Tidak hanya gossip dengan cara ngobrol secara langsung namun juga gossip melalui social media melalui status-status yang bisa dilihat oleh ribuan orang bahkan lebih.

Mengomongin kejelekan orang ada aturannya dalam Islam tidak dengan cara menyebarluaskan hal-hal yang belum pasti kebenarannya melalui sosial media atau obrolan-obrolan yang disertai guyonan yang tidak bermanfaat.

Islam mengajarkan kita untuk saling mengasihi, memaafkan termasuk menjaga kehormatan seseorang.

Jika dengan alasan demi kebaikan bersama kita perlu menginformasikan keburukan seseorang sampaikanlah dengan tata cara dan aturan yang ada.

Seorang yang bergosip atau bergibah dengan menjelek-jelekkan seseorang tanpa didasari maksud untuk kebaikan dapat terjerumus ke dalam dosa besar serta dapat menghilangkan pahala puasanya.

Demikianlah hal-hal  perlu dihindari selama bulan Ramadhan dan juga di bulan-bulan lainnya. Semoga amal ibadah kita dapat lebih ditingkatkan selama bulan Ramdahan ini dan di bulan-bulan lainnya.

Lisnawati
Latest posts by Lisnawati (see all)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *