Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas tentang dzikir pagi sesuai sunnah. Untuk menyempurnakan pembahasan, kali ini saya akan membahas tentang dzikir petang sesuai sunnah. Sebagaimana sebelumnya, dzikir-dzikir petang yang akan dibagikan kali ini tentu saja berdasarkan keterangan dari sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sekedar mengingatkan, dzikir petang disyariatkan untuk dibaca setelah sholat ashor atau di awal malam setelah terbenamnya matahari. Hal ini berdasarkan penjelasan Syaikh bin Baz Rahimahullah, sebagaimana yang telah disebutkan pada artikel tentang dzikir petang sesuai sunnah yang telah disinggung di atas.
Jika ingin mendapatkan penjelasan tentang keutamaan dzikir secara umum dan keutamaan dzikir pagi secara khusus, silahkan merujuk postingan yang disebutkan di atas.
Contoh-contoh Amalan Dzikir Petang Sesuai Sunnah
Bagi Anda yang ingin mengamalkan dzikir petang sesuai sunnah, di bawah ini akan disebutkan contoh-contoh dzikir yang ada beserta dalil-dalilnya :
Dzikir Pertama
Dzikir petang paling pertama yang dianjurkan bagi setiap muslim untuk mengamalkannya adalah dzikir yang dikenal dengan nama ‘Sayyidul Istighfar’. Berikut dalil yang menunjukkan amalan tersebut :
عن شداد بن أوس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم : ((سيد الاستغفار أن تقول: اللهمَّ أنت ربي لا إله إلا أنت، خلقتَني وأنا عبدُك، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعتُ، أعوذُ بك من شرِّ ما صنعتُ، أبوء لك بنعمتك عليَّ، وأبوءُ لك بذنبي، فاغفر لي؛ فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت))، قال: ((من قالها من النهار موقنًا بها، فمات من يومه قبل أن يُمسي، فهو من أهل الجنة، ومَن قالها من الليل وهو موقن بها، فمات قبل أن يصبح، فهو من أهل الجنة))
“Dari Syaddad bin Aus Radhiallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam : ‘Sayyidul istighfar (pemimpin istighfar) adalah engkau mengatakan :
اللهمَّ أنت ربي لا إله إلا أنت، خلقتَني وأنا عبدُك، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعتُ، أعوذُ بك من شرِّ ما صنعتُ، أبوء لك بنعمتك عليَّ، وأبوءُ لك بذنبي، فاغفر لي؛ فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
“Alloohumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.”
(Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan komitmen pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau).” (Dibaca 1 x)
Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ‘Barangsiapa yang mengucapkannya di waktu ‘an-nahaar (النهار)’ dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barang siapa yang mengucapkannya di waktu ‘al-lail (اليل)’ dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [6306]).
Berdasarkan keterangan di atas, diketahui bahwa dzikir ini tidak hanya disyariatkan untuk dibaca di waktu pagi, tetapi juga dibaca di waktu petang. Disyariatkan untuk dibaca sekali saja. Ketika seorang muslim membacanya, insya Allah dia akan mendapatkan keutamaan berupa surga yang disebutkan dalam hadits di atas.
Dzikir Kedua
Dzikir petang sesuai sunnah berikutnya yang juga disyariatkan adalah bacaan di bawah ini :
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsainaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaumi wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaumi wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibari. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di dalam neraka dan siksaan di dalam alam kubur.” (Dibaca 1 x)
Bacaan dzikir petang di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim [2723] dalam shohihnya, An-Nasa’i dalam amalul yaumi wal lailah [573], dan Abu Daud dalam sunannya [5071.]. Disyariatkan untuk membaca dzikir di atas sekali saja.
Dengan membaca dzikir ini, seorang hamba meminta kebaikan kepada Allah Azza Wajalla dan berlindung dari jelekan pada hari itu dan hari setelahnya.
Dzikir Ketiga
Dzikir petang berikutnya yang juga disyariatkan adalah bacaan di bawah ini :
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati, dan hanya kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya [5068] dan At-Tirmidzi dalam sunannya [3391] dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu.
Dzikir di atas juga disyariatkan untuk dibaca satu kali saja di waktu petang. Saking pentingnya dzikir tersebut, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam langsung mengajarkannya kepada para sahabatnya. Hal ini menunjukkan pentingnya membaca dzikir tersebut secara rutin.
Dzikir Keempat
Dzikir petang lainnya yang juga disyariatkan untuk dibaca di waktu petang adalah membaca surah Al-Ikhlash (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) , surah Al-Falaq (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ), dan surah An-nas (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ). Semuanya dibaca sekaligus masing-masing tiga kali.
Dalil tentang bacaan dzikir ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan keutamaannya bacaan dzikir tersebut, yaitu seseorang yang membacanya akan dicukupkan dari segala sesuatu.
Dzikir Kelima
Dzikir petang lainnya yang juga disunnahkan untuk dibaca adalah bacaan berikut ini :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatika an ughtala min tahtii.
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kebaikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kebaikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari arah depanku, belakangku, kananku, kiriku, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya [5074] dan Ibnu Majah dalam sunannya [3871]. Disunnahkan untuk membaca dzikir tersebut sebanyak satu kali.
Ketika seorang hamba membaca dzikir ini, pada hakikatnya dia meminta perlindungan kepada Allah Azza Wajalla dari rasa takut dan berlindung dari kebinasaan yang muncul dari arah bawah, semisal dipatok ular, tenggelam, dan lain sebagainya.
Dzikir Keenam
Dzikir petang sesuai sunnah berikutnya adalah bacaan di bawah ini :
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin
“Di pagi hari kami berada di atas fitrah islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x)
Bacaan dzikir petang di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra [9829] dan Ahmad [15367]. Disunnahkan untuk membacanya sebanyak satu kali saja.
Ketika seorang hamba membaca dzikir ini, diharapkan dia senantiasa berada di atas fitrah islam dan kalimat ikhlas sepanjang hari itu.
Dzikir Ketujuh
Dzikir berikutnya yang disunnahkan untuk dibaca ketika petang adalah bacaan berikut ini :
اللَّهمَّ عافِني في بَدَني، اللَّهمَّ عافِني في سَمْعي، اللَّهمَّ عافِني في بَصَري، لا إلهَ إلَّا أنتَ
Allaahumma ‘aafinii fii badanii, ‘aafini fii sam’ii, allahumma ‘aafini fii bashorii, laa ilaha illa anta.
“Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku, ya Allah berikanlah kesehatan pada pendengaranku, ya Allah berikanlah kesehatan pada penglihatanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau.” (Dibaca 3 x)
Bacaan dzikir petang yang satu ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya dan haditsnya disebutkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah dalam shohih sunan Abu Daud no hadits 5090.
Di dalam bacaan dzikir tersebut, terkandung permintaan seorang hamba kepada Rabb-nya agar dirinya diberikan kesehatan pada badan, pendengaran, dan penglihatan.
Dzikir Kedelapan
Dzikir lainnya yang disunnahkan atau disyariatkan untuk dibaca ketika petang adalah bacaan berikut ini :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzii laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
“Dengan nama Allah yang apabila disebut nama-Nya, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Bacaan dzikir petang di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud [5088] dan At-Tirmidzi [3388]. Disunnahkan untuk membacanya sebanyak tiga kali.
Ketika seorang hamba membaca dzikir di atas, pada hakikatnya dia berserah diri kepada Allah Azza Wajalla dan meminta dengan nama-Nya agar tidak ada apapun di langit dan di bumi yang bisa memberikan kejelekan padanya.
Dzikir Kesembilan
Dzikir lainnya yang juga disyariatkan untuk dibaca ketika petang adalah bacaan berikut :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaan wa bil-islaami diinaan, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaan.
“Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabiku.” (Dibaca 3 x)
Dalil bacaan dzikir ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud [5088] dan At-Tirmidzi [3388]. Disunnahkan untuk membacanya sebanyak tiga kali.
Bacaan dzikir di atas menunjukkan keridhaan dan pengakuan seorang hamba bahwa Allah adalah Rabb-nya, islam adalah agamanya, dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabinya.
Dzikir Kesepuluh
Dzikir berikutnya yang juga disyariatkan untuk dibaca ketika petang adalah bacaan berikut :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum, bi-rohmatika as-taghiitsu, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan di waktu gawat, perbaikilah segala urusanku dan jangan Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri sekejap mata pun (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)
Dalil bacaan dzikir ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasai dalam Sunan Al-Kubro [381/ 570], Al-Bazzar dalam musnadnya [4/ 25/ 3107], dan Al-Hakim [1: 545]. Disunnahkan untuk membacanya sebanyak satu kali saja.
Ketika seorang hamba membaca dzikir ini, pada hakikatnya dia meminta pertolongan hanya kepada Allah Ta’ala agar diselamatkan dari kondisi yang gawat dan berbahaya, serta permintaannya agar dia tidak menjadi seorang hamba yang merasa mampu dan bergantung semata pada dirinya, bukan kepada Allah Ta’ala.
Dzikir Kesebelas
Dzikir petang lainnya yang juga disunnahkan adalah bacaan berikut ini :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10 x)
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra [6/10]. Disyariatkan untuk membaca dzikir di atas sebanyak 10 kali.
Seorang hamba yang membaca dzikir ini di sore hari sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan 10 kebaikan untuknya, menghapuskan 10 kesalahan darinya, dan dia juga mendapatkan kebaikan seperti memerdekakan 10 budak. Selain itu, Allah Azza Wajalla juga akan melindunginya dari gangguan setan hingga pagi hari.
Dzikir Kedua Belas
Dzikir petang lainnya yang juga disunnahkan adalah bacaan berikut ini :
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.” (Dibaca 3 x)
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnadnya [2/290].
Dengan membaca dzikir ini, pada hakikatnya hamba tersebut berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Ta’ala dari kejelekan dan kejahatan hamba-hamba-Nya.
Dzikir Ketiga Belas
Disunnahkan juga untuk berdikir di waktu malam hari dengan membaca 2 ayat terakhir dari surah Al-Baqorah [285-286], yang dimulai dari kalimat (آمَنَ الرَّسُولُ) dan diakhiri dengan kalimat (عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ).
Dalil tentang disyaratkannya bacaan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Disyariatkan untuk membacanya satu kali saja. Ketika seorang hamba membaca doa ini, maka bacaan tersebut sudah mencukupinya.
Berikut surah nya:
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Arab Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
Terjemahan: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
(Surat Al-Baqarah Ayat 285)
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Arab Latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn
Terjemahan: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
(Surat Al-Baqarah Ayat 286)
Sumber: tafsirweb.
Dzikir Keempat Belas
Dzikir petang lainnya yang juga disunnahkan adalah bacaan berikut ini :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhanallaahi wa bi-hamdihi
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)
Bacaan dzikir petang sesuai sunnah di atas disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim [2692]. Disunnahkan untuk membacanya sebanyak seratus kali.
Jika seorang hamba membaca dzikir ini, maka dia akan mendapatkan keutamaan besar berupa amalan yang mulia, di mana tidak ada seorangpun pada hari kiamat yang bisa mendatangkan amalan yang lebih baik dari itu, kecuali orang yang mengucapkan dzikir semisal atau lebih dari itu.
Demikianlah bacaan dzikir petang sesuai sunnah yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin sekalian dan menjadi tambahan pahala bagi penulis. Aamiin.
Penulis: Ustadz Rismal.
- Surat an-Naziat: Arab, Latin dan Terjemahan - September 26, 2023
- Surat Quraisy: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023
- Surat al-Fil: Arab, Latin dan Artinya - September 26, 2023